Obesitas didefinisikan sebagai penumpukan lemak yang berlebihan di dalam tubuh, yang dapat mengganggu kesehatan. Obesitas bisa dialami oleh anak-anak di bawah usia 5 tahun, anak-anak di atas 5 tahun dan juga dewasa.

Obesitas pada Anak-Anak

Obesitas pada anak berusia 5 tahun ditentukan berdasarkan berat badan yang lebih besar dari 3 standar deviasi median Standar Pertumbuhan Anak WHO.

Obesitas pada anak berusia 5-19 tahun ditentukan berdasarkan berat badan yang lebih besar dari 2 standar deviasi di atas median Referensi Pertumbuhan WHO.

Baca Juga: Obesitas pada Anak Berbahaya Bagi Kesehatan, Ini Cara Mencegahnya

5 Jenis Makanan yang Menyebabkan Obesitas pada Anak

Obesitas pada anak dapat disebabkan berbagai hal, namun salah satu yang menyumbangkan kasus obesitas adalah pola makan anak yang kaya lemak, gula dan juga kalori. Berikut adalah 5 jenis makanan yang menyumbangkan risiko obesitas pada anak, yaitu:

Minuman Manis

Minuman manis seperti minuman bersoda, teh kekinian, minuman manis kemasan dapat menyebabkan peningkatan berat badan dan obesitas pada anak. Ketika anak mengonsumsi minuman manis secara teratur, mereka dapat mengonsumsi kalori yang berlebihan, yang dapat mengarah pada peningkatan berat badan. Selain itu, minuman manis juga dapat memicu rasa lapar yang lebih sering dan keinginan untuk mengonsumsi makanan berkalori tinggi lainnya.

Menurut American Heart Association, anak-anak usia 2-18 tahun harus membatasi konsumsi gula tambahan hingga kurang dari enam sendok teh (25 gram) per hari. Konsumsi minuman manis juga harus dibatasi tidak lebih dari 8 ons per minggu, artinya tidak sampai sebotol.

Makanan Olahan

Makanan olahan telah diproses melalui berbagai cara seperti digoreng, diawetkan dan dikemas dalam kaleng untuk meningkatkan daya tahan dan rasa. Mengonsumsi makanan olahan secara berlebihan dapat meningkatkan risiko obesitas karena makanan olahan tinggi kalori dan rendah nutrisi. Nutrisi penting seperti serat, vitamin dan mineral tidak dapat ditemukan di sana.

Makanan olahan juga sering ditambahkan dengan bahan-bahan yang meningkatkan rasa seperti garam, gula dan lemak tambahan. Bahan-bahan tersebut memicu keinginan anak untuk makan lebih banyak dibandingkan makanan sehat.

Snack Kemasan

Sama seperti makanan olahan, snack kemasan biasanya tinggi kandungan kalori dan tidak banyak nutrisi penting yang berguna untuk tubuh. Selain itu, sebagian besar snack kemasan diolah dengan digoreng sehingga meningkatkan kandungan kalorinya.

Baca Juga: 5 Bahaya Makanan Manis Yang Mengincar Kesehatan

Fast food

Fast food dapat menyebabkan obesitas pada anak-anak karena makanan ini tinggi kalori, lemak, dan gula. Fast food rendah dalam nutrisi penting seperti serat, vitamin dan mineral. Mengonsumsi fast food berlebihan dapat menyebabkan kelebihan berat badan dan obesitas pada anak.

Permen

Sama seperti minuman manis, permen dapat meningkatkan risiko obesitas apabila dikonsumsi secara berlebihan. Permen hadir dalam berbagai bentuk unik yang membuat anak-anak tertarik. Rasa manis permen memicu keinginan untuk makan lebih banyak makanan manis dan tidak sehat.

Permen tidak baik dikonsumsi berlebihan karena lebih banyak kandungan gula dan kalori serta rendah dalam nutrisi penting seperti serat, vitamin, dan mineral. Artinya saat lebih banyak makan permen, anak-anak berisiko kekurangan nutrisi dan terkena penyakit terkait nutrisi.

Untuk membantu mengatasi obesitas pada anak, sebaiknya orang tua tidak hanya fokus pada berat badannya saja. Orang tua harus memulai dengan mengubah pola makan sehat, mengajak anak aktif bergerak dan berolahraga, serta memberi pengertian anak tentang pentingnya makan makanan yang bernutrisi.

Konsultasikan dengan dokter apabila Anda kesulitan dalam mengubah pola makan sehat. Dokter bisa merekomendasikan pilihan menu yang sehat dan membantu menurunkan berat badan anak dengan aman.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!